Rabu, 05 Maret 2014

CARA MEMANEN PADI

 CARA MEMANEN PADI


 Memanen Padi Secara Tradisional : Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia beras merupakan makanan pokok sebagai sumber karbohirat penyedia tenaga bagi tubuh. Beras merupakan produk olahan dari biji-bijian bernama Padi, setelah melalui proses panjang pada mesin penggilingan maka, dihasilkan beras. Padi memiliki nama latin Oryza sativa merupakan tanaman penting dalam peradaban manusia. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan dibawa oleh nenek moyang pada saat bermigrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM.
Memanen Padi, Cara Tradisional  Memanen Padi
Padi Siap Panen
Perlu anda ketahui, untuk mendapatkan sebutir beras membutuhkan proses panjang, dari Penyiapan lahan pertanian, Pembibitan padi, Penanaman padi dan proses Memanen, serta terakhir adalah Penggilingan padi menjadi beras. Proses Memanen yang benar sangat berpengaruh terhadap hasil panen padi, karena kesalahan proses memanen bisa berakibat pada berkurangnya hasil padi pada suatu wilayah. Petani di Indonesia pada umumnya masih menggunakan cara-cara tradisonal untuk memanen padi. cara memanen seperti ini sudah diturunkan secara turun-temurun.
Berikut merupakan Langkah Memanen Padi Secara Tradisional :
  1. Siapkan peralatan untuk memanen padi, seperti : Sabit, Terpal sebagai alas saat merontokan padi dan Alat Perontok Padi (Dalam bahasa Jawa disebut Gepyokan).
  2. Langkah pertama, potong batang padi dengan menggunakan sabit. Caranya, gengam satu rumpun batang padi dan potong tepat di batang bagian bawah. Setelah itu, tumpuk ke dalam tumpukan kecil. Berhati-hatilah pada saat memotong batang padi, karena jika anda lalai, bukan tidak mingkin jari anda akan terpotong.
  3. Setelah semua batang padi terpotong, kumpulkan tumpukan-tumpukan kecil tersebut ke dekat terpal yang sudah digelar. Siapkan alat perontok tradisional, dan mulailah merontok padi.
  4. Merontok padi dapat diloakukan dengan cara memegang segengam batang padi. Pegang batang bagian bawah dan pukul-pukulkan padi ke alat perontok sampai padi rontok. Bagi pemula, jangan menggenam batang padi terlalu besar, karena hasilnya tidak akan maksimal. Cara merontokan padi seperti ini cukup menguras tenaga.
  5. Terakhir, setelah semua padi selesai dirontokan. Bersihkan padi dari daun-daun padi yang ikut rontok beserta kotoran lainya. Jemur padi hingga kering dan padi siap untuk digiling atau disimpan.
Untuk menghasilkan sebutir beras memerlukan usaha keras dari Petani, mulai dari Waktu, Mater, juga Tenaga. Oleh sebab itu jangan anda biasakan membuang-buang nasi atau menyisakan nasi. Hargailah setiap butir nasi, karena tidak semua orang seberuntung anda bisa mengkonsumsi nasi setiap hari. Terakhir, Tetap Hijaukan Bumi Kita.

CARA MEMUPUK PADI

 ATURAN MEMUPUK PADI

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas cara atau aturan pemupukan yang benar untik tanaman padi, sehingga menghasilkan hasil yang maxsimal. Pemupukan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak akan membuat hasil panen tidak maksimal. Untuk itu silahkan disimak dosis pemupukan dibawah ini untuk lahan 1000
WAKTU DOSIS  PEMUPUKAN / 1000
  •   Pemberian pupuk dasar pada 2 hari sebelum tanam dengan dosis :
10 Kg Urea + 5 kg Tsp + 5 Kg KCl +1250 Kg) + 1 (500 ml)
Untuk lahan 1000 m
Caranya:
Larutkan supernasa dengan 1 botol poc nasa kemudian campur dengan Urea Tsp KCl, kemudian                         tebar ke lahan secara merata.
  •  Pemupukan 1
Dilakukan pada usia 10 hari setelah tanam dengan dosis :
20 Kg Urea + 5 Kg Tsp + 10 Kg KCl + 1 botol
  •   Pemupukan 2
Dilakukan pada usia 25 hari setelah tanam dengan dosis :
20 Kg Urea + 5 Kg Tsp + 10 Kg KCl + 1 botol
  •   Pemupukan 3
Dilakukan pada usia 40 hari dengan dosis :
1 botol (250 Kg) + 1 botol 250 ml) + 10 Kg KCl.
PENYEMPROTAN
  •   Penyemprotan 1
Dilakukan pada usia 15 hari dengan dosis :
4 tutup + 2 tutup + 5 cc  + air 15 liter (1 tangki)
  •   Penyemprotan 2
Dilakukan pada usia 30 hari dengan dosis :
6 tutup  + 1 tutup +  4 tutup+ 5 cc + air 15 liter (1 tangki)
  •   Penyemprotan 3
Dilakukan pada usia 45 hari dengan dosis :
8 tutup  + 2 tutup  + 6 tutup  + 5 cc  + air 15 liter (1 tangki)
  •   Penyemprotan ekstra
Apabila terjadi ledakan hama serangga dapat disemprotkan pengendali hama kontak ramah                                   lingkungan dengan dosis :
4 tutup + 5 cc + 15 liter (1 tangki)disemprotkan pada sore hari.

CARA MEMBUDIDAYAKAN PADI

                                                              CARA MEMBUDIDAYAKAN PADI

Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4 – 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ).
SYARAT TUMBUH
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur
19-270C , memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 – 7.
Cara Budidaya padi
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A.Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan
B.Perendaman Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 – 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
C.Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 – 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki.
D. Pemindahan benih
Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
F. Pemupukan
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis.
Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta
TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
14 hari ( kg )
30 hari ( kg )
45 hari ( kg )
60 hari ( kg )
Urea
36,5
9
9
9
9
ZA
3,5
1
1
1
1
SP-36
6,5
1,5
1,5
1,5
1,5
KCl
20
5
5
5
5
Dolomit
13
3
3
3
3
SPR NASA
2 botol ( siram)
2 botol ( siram)
-
-
-






Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
10–14 hari ( kg )
25–28 hari ( kg )
42–45 hari ( kg )
Urea
12
6
6
6
SP-36
10
50
-
-
KCl
-
-
7
8
SPR NASA
1 botol (siram)
5
5
5
POC NASA
-
4-5 ttp/tgk (semprot)
4-5 ttp/tgk (semprot)
4-5 ttp/tgk (semprot)






Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen

Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
10–14 hari ( kg )
25–28 hari ( kg )
42–45 hari ( kg )
Urea
10
4,5
4
4
SP-36
11,5
-
-
-
KCL
-
-
5
6,5
POC NASA
20-40 ttp (siram)
4-8 ttp/tgk (semprot)
4-8 ttp/tgk (semprot)
4-8 ttp/tgk (semprot)
HORMONIK
-
-
1 ttp/tgk campur NASA
1 ttp/tgk campur NASA






Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA
1. Pemberian SUPER NASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan)
2. Jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan.
3. Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPER NASA atau POC NASA, sedang pupuk makro lainnya disebar secara merata.
G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN
Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
H.PENYIANGAN
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
I. PENGAIRAN
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
· Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona · ·Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
· Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).
Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemprotan BVR
· Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA
· Kepik hijau (Nezara viridula)
Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA
· Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama “sundep” dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut “beluk”. Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA
· Hama tikus (Rattus argentiventer)
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
· Burung
Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
· Penyakit Bercak daun coklat
Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
· Penyakit Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk.
Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam
· Busuk pelepah daun
Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan
· Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan
·Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO
· Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
· Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.
K. PANEN DAN PASCA PANEN
·Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk
· Alat yang digunakan ketam atau sabit
· Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
· Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin
Setelah dirontokkan diayaki (Jawa : ditapeni)
· Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari
· Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.

keunggulan padi

KEUNGGULAN PADI

Inpari 13 adalah salah satu varietas unggul baru yang dilepas oleh Balai Besar Penelitian Padi (BB Padi) pada tahun pada tahun 2010. Inpari 13 merupakan varietas hasil pemuliaan metode seleksi pedigree dari hasil persilangan OM606/IR18348-36-3-3.
Varietas ini punya berbagai kehebatan dibandingkan varietas lainnya terutama dalam hal umurnya yang sangat genjah dan kekuatan untuk bulirnya yang besar untuk susah dirontokan (terkadang oleh petani sering disebut varietas "Gatot gaca" akibat sangat susah dirontokan. Namun demikian varietas ini menjadi varietas andalan untuk mendukung program IP 300 dan IP 400.
Berikut adalah kelebihan dari Inpari 13 :
1. Umur genjah +/- 99 hari (Gambar sebelah : tanaman yang sudah menguning adalah inpari 13, sekitarnya adalah Ciherang)
2. Gabah kuning bersih, ramping, dan memiliki harga jual gabah yang bagus pada tingkat tengkulak
3. Potensi hasil 8.0 ton/ha dengan rata-rata hasil riil 6.6 ton/ha
4. Cocok ditanaman di dataran rendah - tinggi 600 mdpl.
5. Tahan terhadap  hama WBC 1, 2 dan 3 ; dan Tahan  penyakit blas ras 033, MR blas 133, 073 dan 173

Varietas ini mulai diproduksi secara besar-besaran pada tahun 2011. Karena sifat genjah dan bulirnya yang kuning bersih membuat varietas ini mulai berkembang luas di Indonesia.

cara mengatasi hama

Hama Padi
Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Hama ini dapat menyebabkan tanaman padi mati kering dan tampak seperti terbakar atau puso, serta dapat menularkan beberapa jenis penyakit. Tanaman padi yang rentan terserang wereng coklat adalah tanaman padi yang dipupuk dengan unsur N terlalu tinggi dan jarak tanam yang merupakan kondisi yang disenangi wereng coklat.
Hama wereng coklat menyerang tanaman pada mulai dari pembibitan hingga fase masak susu. Gejala serangan adalah terdapatnya imago wereng coklat pada tanaman dan menghisap cairan tanaman pada pangkal batang, kemudian tanaman menjadi menguning dan mengering.
Pengendalian dianjurkan menggunakan insektisida sistemik

Wereng Hijau (Nephotettix virescens)
Hama wereng hijau merupakan hama penyebar (vector) virus tungro yang menyebabkan penyakit tungro. Fase pertumbuhan padi yang rentan serangan wereng hijau adalah saat fase persemaian sampai pembentukan anakan maksimum, yaitu umur ± 30 hari setelah tanam. Gejala kerusakan yang ditimbulkan adalah tanaman kerdil, anakan berkurang, daun berubah menjadi kuning sampai kuning oranye. Pencegahan dan pengendalian hama wereng hijau adalah dengan melakukan penanaman yang serempak dan menggunakan varietas yang tahan. sebagai tindakan pengendalian dapat dilakukan bersamaan dengan pengendalian hama wereng coklat, apabila serangan sudah mencapai ambang batas.
Pengendalian dianjurkan menggunakan insektisida sistemik
Penggerek Batang (Tryporiza sp.)
Adalah hama yang menimbulkan kerusakan dan menurunkan hasil panen secara nyata. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif, daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan larva penggerek batang. Pucuk tanaman padi yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut (gejala ini biasa disebut Sundep).
Apabila serangan terjadi pada fase generatif, larva penggerek batang akan memakan pangkal batang tanaman padi tempat malai berada. Malai akan mati, berwarna abu-abu dan bulirnya kosong/hampa. Malai mudah dicabutdan pada pangkal batang terdapat bekas gerekan larva penggerek batang (gejala ini biasa disebut Beluk).
Pengendalian dianjurkan menggunakan insektisida (8-12 kg/hektar) dengan ditaburkan dicampur pupuk saat pemupukan pertama/dasar, penyemprotan dengan  (2 ml/L) dan Trisula 450SL (0,5-1,5 ml/L) secara bergantian sejak tanaman padi berumur 2 minggu setelah tanam sampai malai padi keluar semua dengan interval 7-10 hari.

Walang Sangit (Leptocorixa acuta)
Walang sangit merupakan hama yang menghisap cairan bulir pada fase masak susu. Kerusakan yang ditimbulkan walang sangit menyebabkan beras berubah warna, mengapur serta hampa. Hal ini dikarenakan walang sangit menghisap cairan dalam bulir padi. Fase tanaman padi yang rentan terserang hama walang sangit adalah saat tanaman padi mulai keluar malai sampai fase masak susu.
Pengendalian dianjurkan dilakukan pada saat gabah masak susu pada umur 70-80 hari setelah tanam dengan disemprot insektisida  (1-2 ml/L).
Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Stadia tanaman padi yang rentan terhadap serangan hama ganjur adalah mulai dipersemaian sampai pada pembentukan malai. Gejala serangan ganjur adalah daun padi akan menggulung seperti daun bawang, sehingga tanaman yang terserang tidak dapat menghasilkan malai.
Pencegahan dan pengendalian hama ganjur adalah dengan melakukan pembersihan sekitar lahan penanaman dari rumput dan padi liar yang dapat menjadi tempat persembunyian atau inang alternatif. Melakukan penanaman padi serempak dengan menggunakan varietas yang tahan.
Pengendalian dianjurkan menggunakan insektisida berbahan aktif Karbosulfan seperti ja secara sistemik.

Ulat Grayak (Armyworm)
Hama ulat grayak menyerang tanaman dengan memakan daun dan hanya meninggalkan tulang daun dan batang. Larva ulat grayak menyerang tanaman padi sejak di persemaian sampai fase pengisian. Serangan akan parah saat musim kemarau dan tanaman kekurangan air.
Untuk pengendaliannya dianjurkan menyemprot dengan dengan konsentrasi 1-2 mililiter per liter bergantian dengan dengan konsentrasi 0,5-1 mililiter per liter.
Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis)
Hama putih palsu menyerang bagian daun tanaman padi, larva akan memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Tanda pertama adanya infestasi adalah kehadiran ngengat di sawah. Ngengat berwarna kuning coklat, pada bagian sayap depan ada tanda pita hitam sebanyak tiga buah yang garisnya lengkap atau terputus. Pada saat beristirahat, ngengat berbentuk segitiga.
Cara pengendalianya yaitu tidak diperkenankan menyemprot insektisida sebelum tanaman berumur 30 hst atau 40 hari setelah sebar benih. Tanaman padi yang terserang pada fase ini, dapat pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik.  Atau dengan mencegah penggenangan lahan secara terus menerus dan mengeringkan sawah selama beberapa hari untuk membunuh larvanya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan menaburkan bersamaan pemupukan dasar dengan dosis 5-10 kg/hektar. Untuk pengendaliannya dianjurkan menyemprot dengan konsentrasi 1-2 mililiter per liter bergantung dengan konsentrasi 0,5-1 mililiter per liter.
Hama Putih (Nymphula depunctalis)
Hama putih menyerang tanaman padi mulai fase vegetatif di persemaian sampai tanaman padi berumur kurang lebih satu bulan. Gejala serangan hama putih, hama akan memakan jaringan permukaan bawah daun sehingga tampak garis-garis memanjang berwarna putih. Tanda adanya hama ini di lapang adalah adanya larva kecil dan ngengat dengan siklus hidup 35 hari.
Stadia hama putih yang merusak adalah stadia larva. Kerusakan pada daun yang khas yaitu daun terpotong seperti digunting. Daun yang terpotong tersebut dibuat menyerupai tabung yang digunakan larva untuk membungkus dirinya (terbungkus dengan benang-benang sutranya).
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan menaburkan  bersamaan pemupukan dasar dengan dosis 5-10 kg/hektar. Untuk pengendaliannya dianjurkan menyemprot dengan dengan konsentrasi 1-2 mililiter per liter bergantian  dengan konsentrasi 0,5-1 mililiter per liter.

Tikus Sawah
Tikus merusak tanaman pada semua fase pertumbuhan dan dapat menyebabkan kerusakan besar apabila tikus menyerang pada saat primodia. Tikus akan memotong titik tumbuh atau memotong pangkal batang untuk memakan bulir gabah.
Tikus menyerang pada malam hari dan pada siang hari tikus bersembunyi di lubang pada tanggul irigasi, pematang sawah, pekarangan, semak atau gulma.
Penegendalian hama tikus dapat dilakukan secara terorganisir dalam skala luas oleh kelompok tani dengan pengelolaan lahan sampai menjelang panen dengan cara gropyokan. Pengendalian dengan menggunakan rodentisida  yang berbahan aktif brodifakum 0,005 persen berupa umpan siap pakai yang berguna untuk mengendalikan hama tikus sawah.

Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang per tanaman. Waktu kritis untuk mengendalikan serangan keong mas adalah pada saat 10 hst atau 21 hari setelah sebar benih (benih basah).
Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda dan keong mas dengan berbagai ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air, keong mas menyenangi tempat-tempat yang digenangi air.
Jika petani petani menanam dengan sistem tanam pindah maka pada 15 hari setelah tanam pindah, perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian (flash flood = intermitten irrigation). Bila petani menanam dengan sistem tabela (tanam benih secara langsung), selama 21 hari setelah sebar benih sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi secara bergantian.
Bila diperlukan, aplikasi pestisida berbahan aktif niclos amida dan moluska botani dapat dilakukan di sawah yang tergenang, di caren atau cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.

Burung (Lonchura spp.)
Burung menyerang tanaman pada fase masak susu sampai padi dipanen. Burung akan memakan langsung bulir padi yang sedang menguning sehingga menyebabkan kehilangan hasil secara langsung. Selain itu burung juga mengakibatkan patahnya malai padi.
Cara pengendalian diantaranya adalah dengan menjaga lahan dengan menempatkan orang-orangan sawah untu mengusir burung, tanam serentak, jangan menanam dan memanen diluar musim agar tidak dijadikan sebagai sumber makanan serta kendalikan habitat/sarang burung.

alat untuk memanen padi

  •  
  • ALAT UNTUK MEMANEN PADI
  • Mesin Panen dengan 3 fungsi : Mesin panen, Mesin bajak (dilengkapi dengan roda bajak & Bajak), Mesin juga bisa dipasang
  • Panen padi jauh lebih mudah dan cepat
  • Mesin panen padi cukup dioperasikan dengan 2 orang saja
  • Mesin dapat dioperasikan di lahan kering maupun basah (dengan menggunakan roda rantai)
  • Mesin dilengkapi dengan lampu dan dapat dikombinasikan dengan gerobak
  • Harga terjangkau
  • Memberi keuntungan yang banyak bagi para petani

  •  

    Tambahan Kelengkapan

    DISCONTINUE

    Harga : CALL

    Alat Panen Padi Model UMK435T

    Alat Panen Padi Model UMK435T dengan Mesin Engine Model GX35T ini sangat banyak digunakan oleh petani Indonesia , Paddy Mower UMK435T terkenal bandel dan sangat effisien digunakan , Paddy Mower model ini kami tawarkan dengan harga paling murah :

    Model : PM UMK435T
    Engine Model : GX35T
    Harga Alat Panen Padi : Call
    Spesifikasi :
    Cutter
    Type 2-blade cutter
    Blade Diameter 305 mm
    Cutter rpm 5250 rpm (at 7000 engine rpm)
    Dimensions
    Length *1 1928 mm
    Width 637 mm
    Height 444 mm
    Throttle type SingleTrigger throttle
    Dry weight *2 8.45 kg
    Engine
    Model GX35T
    Type 4-stroke, overhead cam, single cylinder
    Displacement 35.8 cm3
    Bore x stroke 39.0 x 30.0 mm
    Compression ratio 8.0 : 1
    Net Power (SAE J1349)* 1.0kW (1.3 HP)/7000 min-1 rpm
    Fuel consumption (@ net power) 0.71 l/h at 7000 rpm
    Max. Net Torque (SAE J1349)* 1.6 N.m (0.16 kgf.m, 1.2 lbf.ft)/5500 min-1 rpm
    Fuel tank capacity 0.63 l
    Fuel used Unleaded gasoline (Oktan 86 or higher)
    Oil capacity 0.1 l
    Ignition system Transistorized magneto ignition
    Starting system Recoil starter
    Air cleaner Semi dry type
    *1: With cutter mounted.
    *2: Without cutter.
    * The power rating of the engine indicated in this document is the net power output tested on a production engine for the engine model and measured
    in accordance with SAE J1349 at 7,000 rpm (Engine Net Power) and at 5,500 rpm (Engine Max. Net Torque).
    Mass production engines may vary from this value. Actual power output for the engine installed in the final machine will vary depending on numerous factors,
    including the operating speed of the engine in application, environmental conditions, maintenance, and other variables.

    Mesin Pemanen Padi

    Mesin Pemanen Padi ini sangat praktis dan efisien dengan tingkat keberhasilan panen 95 % tanpa rontok,selain itu otomatis memotong, mengikat menjadi rumpun padi dan melepaskan ke samping sehingga tidak mengganggu kerja operator.
    Selain padi juga bisa unuk memanen gandum, rumput ilalang (rumput gajah),Jangkauan potong: lebar 50 cm, tinggi ≤ 100 cm,Tangki : 5.5 liter,Full belt dan gear box,Tali rafia : panjang 1200 m/roll, berat 1.4 kg, sekali ikat 38-40 cm

    Spesifikasi mesin pemanen padi SabaS Agrinusa

    Model : SA 4K-50
    Dimensi : 205x80x105 cm
    Kapasitas panen: 0.2-0.6 hektar/jam
    Berat : 220 kg
    Harga pengikat rafia/rol : Rp 100.000
    Harga mesin penen padi : Rp. Call

    Alat Panen Padi Model T 4G-25


    Model : T 4G-25
    SPESIFIKASI :
    Motor penggerak 1PE40F-6C (kw) :1.45 ,Dimensi (PXLXT) :1.9 x 0.52 x 0.5 M Berat Mesin (kg) : 8.9 ,Kecepatan Putaran (rpm) : 3800-4000 ,Penampang Pisau Potong (mm) : 255 , Ketebalan Pisau Potong (mm): 1.2-1.8 , Arah Rotasi : Berlawanan Arah Jarum Jam,
    Bahan Bakar : Bensin dan Oli 2 Tak, Perbandingan Bahan Bakar (25-30:1),Konsumsi Bahan Bakar (liter/Jam): -<0.7
    Harga Alat Panen Padi : Rp. Call

    Video Alat Panen Padi


    Alat Panen Padi Model Gendong

    Alat Panen Padi atau Alat Pemotong Padi yang kami Jual ini adalah Alat Pemanen Padi yang Effisien :

    Model : EL-10P
    SPESIFIKASI :
    Motor penggerak (kw) :1.2 Dimensi (PXLXT) :1.9 x 0.52 x 0.5 M Berat Mesin (kg) : 8.9 ,Kecepatan Putaran (rpm) : 3800-4000 ,Penampang Pisau Potong (mm) : 255 , Ketebalan Pisau Potong (mm): 1.2-1.8 , Arah Rotasi : Berlawanan Arah Jarum Jam,Bahan Bakar : Bensin dan Oli 2 Tak, Perbandingan Bahan Bakar (25-30:1),Konsumsi Bahan Bakar (liter/Jam): -<0.7

    cara menanam padi

    CARA MENANAM PADI

    Anda ingin budidaya tanaman padi, pelajari dan mulailah dari sekarang. Banyak tahap-tahap yang perlu ada pelajari tentang budidaya tananam padi. kami sudah merangkum dari informasi berbagai sumber tentang masalah cara budidaya tanaman padi yang benar berikut.
    Pengolahan tanah
    - Penebasan rumput-rumput/belukar. Penebasan dilakukan dengan menggunakan parang. Rumput atau belukar yang sudah ditebas dikumpulkan di suatu tempat kemudian dibakar.
    - Pengolahan tanah.
    - Pelumpuran dan perataan tanah.
    Keterangan: Pengolahan tanah dilakukan dua tahap. Setelah pengolahan tahap pertama, tanah digenangi, agar zat beracun terpisah dari tanah. Tinggi air genangan berkisar antara 5-10 cm. Untuk mengatur tinggi air genangan dapat dilakukan dengan memperbesar atau memperkecil bukaan pintu saluran air. Pengolahan tanah tahap kedua dilakukan dua minggu setelah pengolahan pertama.
    Pencarian mutu benih yang akan dipakai:
    - Siapkan kain ukuran 20 cm x 30 cm.
    - Siapkan benih sebanyak 100 butir kemudian direndam dalam air selama ± 2 jam.
    - Benih yang sudah direndam diletakkan di atas, kain yang sudah dibasahi (lembab). Tunggu 3-5 hari, kemudian hitung benih yang berkecambah. Kalau benih yang berkecambah lebih dari 90 butir, berarti benih tersebut bermutu tinggi.
    Persemaian
    Persemaian dapat dibuat dengan dua cara yaitu persemaian basah dan kering.
    a. Persemaian basah
    - Benih direndam selama 12-24 jam, kemudian di-angkat dan dibiarkan berkecambah selama 1-2 hari.
    - Persemaian dibuat pada lahan yang berair (macak-macak) dan tidak terluapi air pada saat pasang.
    - Luas lahan persemaian 300-500 m2 untuk setiap hektar pertanaman.
    - Tanah untuk persemaian diolah dua kali (sempurna), bersih dari rumput, belukar, sisasisa tanaman, kayu, batu, atau lainnya.
    - Kemudian tanah diratakan dan diberi pupuk.
    - Takaran pupuk untuk setiap meter persegi persemaian: 10 gram urea + 10 gram TSP (atau) 14 gram SP 36) + 10 gram KCl.
    b.Persemaian kering
    Persemaian kering pada dasarnya sama dengan persemaian basah.
    - tempat persemaian dibuat di guludan.
    - Benih langsung disemai tanpa direndam. Setelah disemai ditaburi dengan tanah halus abu sekam.
    - Untuk mencegah serangan hama orong-orong, benih dicampur dengan insektisida seperti furadan 3G sebanyak 1 gram untuk setiap 1 m2 persemaian.
    - Untuk mencegah penyakit blas benih dicampur dengan fungisida seperti Benlate T 20 WP (Benomil) sebanyak 1 gram untuk setiap kilogram benih. Budi Days Padi di Lahan Pasang Surut
    Penanaman
    Untuk keberhasilan usahatani padi di lahan pasang surut berikut ini dianjurkan varietas-varietas yan ditanam menurut berbagai tipe lahan dan musim. Di lahan pasang surut yang bertipe luapan A dan B,padi sawah dapat diusahakan dua kali setahun.
    Waktu tanam yang dilakukan:
    - Musim tanam pertama, penanaman dilakukan pertengahan Oktober sampai awal November.
    - Musim tanam kedua, penanaman dilakukan pertengahan Maret sampai awal April.
    Penyiangan
    Penyiangan dilakukan dua kali yaitu:
    - Penyiangan pertama umur 3 minggu setelah
    tanam
    - Penyiangan kedua umur 6 minggu setelah tanam
    Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara
    yaitu:
    - Dicabut dengan tangan, kemudian dipendan
    dalam tanah.
    - Menggunakan alat siang (gasrok).
    - Menggunakan herbisida antara lain DMA-6, Gramoxone, dengan takaran 3–4 liter per hektar dengan volume semprot 400-500 liter per hektar. Apabila ada tanaman yang mati, diadakan penyulaman (umur 1-2 minggu) dengan menggunakan bibit yang masih tersedia dan menyapih tanaman yang sudah tumbuh.
    Pemupukan tanaman (menggunakan kamastan)
    Takaran pupuk untuk setiap lokasi berbeda, tergantung pada keadaan lahannya.
    Cara pemberian pupuk :
    - Pupuk kamastan sebanyak lima tutup botol (50cc) di campur dalam 15 liter air ( 1 tangki ).
    - Kemudian semprotkan secara merata pada seluruh bagian tanaman terutama daunnya,
    lakukan pada pagi atau sore hari dengan jarak waktu setiap 15 HST,30 HST,
    45HST,65HST,75 HST. (HST= hari setelah tanam)
    - Ketika padi berumur 50-55 hari,jangan disemprot dengan pupuk cair ataupun di semprot menggunakan pestisida walaupun ada hama, karena pada umur ini padi melakukan proses perkawinan.
    - Keadaan air sawah pada saat memupuk harus macak-macak.
    - Pengapuran penting artinya untuk menurunkan kemasaman tanah, terutama pada lahan sulfat masam.
    - Takaran kapur: 1 ton per hektar.
    - Waktu pengapuran: 2 minggu sebelum tanam.
    - Keadaan air tanah pada saat pengapuran harus macak-macak.
    Perlindungan Tanaman
    Hama yang banyak menyerang pertanaman padi di lahan pasang surut adalah: tikus, Orong-orong, Kepinding tanah (lembing batu), walang sangit, wereng coklat. Sedangkah penyakit utama di lahan pasang surut adalah bias.
    Pengendalian hama tikus dapat dilakukan dengan:
    - Memelihara kebersihan lingkungan
    - Penanaman serempak (satu hamparan sekunder).
    - Pemasangan umpan beracun, dengan racun klerat RMB sebanyak 2 kg per hektar, dan diletakkan di beberapa tempat.
    - Melaksanakan gropyokan atau pengemposan menggunakan belerang.
    Panen tanaman padi
    Panen dilakukan pada saat tanaman padi menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
    - Sebagian besar gabah (90%) sudah berwarna kuning.
    - Bila digigit gabah patah.
    Panen dapat dilakukan dengan menggunakan alat sebagai berikut:
    - Sabit bergerigi
    - Reaper
    - Stripper. kehilangan hasil pada saat panen dapat dihindari dengan usaha-usaha sebagai berikut:
    - Panen tepat waktu.
    - Setelah disabit langsung dirontok (paling lambat 1 hari).
    - Saat merontok menggunakan alas (tikar atau terpal)

    jenis padi

    jenis- jenis tanaman padi

    Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas tanaman padi ini banyak sekali. Dan hampir setiap tahun muncul dengan sifat genetik yang lebih baik.
    Secara umum, tanaman padi dibedakan dalam 3 jenis varietas,
    1. Varietas Padi Hibrida
    Arti mudahnya bisa dikatakan varietas padi sekali tanam, hasilnya akan maksimal bila sekali ditanam. Tetapi bila keturunannya (benih) ditanam kembali maka hasilnya akan berkurang jauh. Memang varietas ini dibuat atau direkayasa oleh pemiliknya untuk sekali tanam saja. Tujuannya agar petani membeli kembali. Harga benih hibrida sangat mahal, bisa mencapai 40 ribu-60 ribu per kilo.
    Contohnya: Intani 1 dan 2, PP1, H1, Bernas Prima, Rokan, SL 8 dan 11 SHS, Segera Anak, SEMBADA B3, B5, B8 DAN B9, Hipa4, Hipa 5 Ceva, Hipa 6 Jete, Hipa 7, Hipa 8, Hipa 9, Hipa 10, Hipa 11, Long Ping (pusaka 1 dan 2), Adirasa-1, Adirasa-64, Hibrindo R-1, Hibrindo R-2, Manis-4 dan 5, MIKI-1,2,3, SL 8 SHS, SL 11 HSS, dll.
    Varietas padi hibrida ada juga yang dilepas pemerintah. Tapi ada juga yang didatangkan (import) dari negara lain.
    2. Varietas Padi Unggul :
    JENIS PADI UNGGUL
    JENIS PADI UNGGUL
    Arti mudahnya varietas ini bisa berkali-kali ditanam dengan perlakuan yang baik. Hasil dari panen varietas ini bisa dijadikan benih kembali. Ada petani yang saya temui bisa menanam sampai 10 kali lebih dengan hasil yang hampir sama.
    Varietas padi unggul adalah varietas yang telah di lepas oleh pemerintah dengan SK Menteri Pertanian. Varietas ini telah melewati berbagai uji coba.
    Harga benih verietas ini murah, harganya bisa mencapai 5 ribu- 10 ribu per kilo.
    Contoh dari varietas ini yang banyak di tanam petani adalah
    CIHERANG (bisa mencapai 47 % dari total varietas yang ditanam), IR-64, Mekongga, Cimelati, Cibogo, Cisadane, Situ Patenggang, Cigeulis, Ciliwung, Membramo, Sintanur, Jati luhur, Fatmawati, Situbagendit, dll.
    Sejak tahun 2008, penamaan padi berubah. Untuk padi sawah dinamakan Inpari (Inbrid Padi Irigasi). Misalnya: Inpari 1-10, Inpari 11, Inpari 12 dan Inpari 13, dll. Sedangkan dari pihak BATAN telah mengeluarkan padi varietas : Cilosari, Diahsuci, Bestari, Inpari Sidenuk, Pandan Putri dll.
    Pada tahun 2010/2011 untuk varietas Inpari, INPARI 13 lah yang banyak banyak ditanam petani. Pemerintah ingin agar INPARI 13 menggeser varietas ciherang yang paling banyak ditanam petani.
    Untuk tahun 2011 juga, BB Padi telah mengeluarkan varietas terbaru dengan keunggulan yang lebih baik seperti : Inpari 14 Pakuan, Inpari 15 Parahyangan, Inpari 16 Pasundan, Inpari 17, Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20, inpari 21, dll.
    Untuk tahun 2012 : telah dilepas beberapa varietas padi, antara lain: inpari 22-29.
    Untuk Padi Rawa ( Inpara ) juga banyak dilepas pemerintah. Contohnya: Inpara 1-8, dll. Demikian pula untuk padi gogo (inpago). Contohnya: Inpago 1-5, dll


    cara memilih benih padi

    Cara memilih benih padi yang baik
    Berikut Ini adalah tips untuk memilih benih padi yang baik:
    1. Masukkan benih ke dalam ember berisi air garam 3% atau larutan ZA dengan perbandingan 1 kg ZA dilarutkan dengan 3 liter air atau larutan air dan debu. Benih yang akan ditanam adalah yang tenggelam dalam larutan tersebut.
    2. Tempatkan benih terpilih ke dalam kantong kain str imin (longgar), kemudian rendam dalam air hangat. Tiriskan, air dari kantong kain keluarkan dan letakkan di tempat hangat
    3. Untuk daerah yang sering terserang hama penggerek batang, disarankan perlakuan benih (seed treatment) dengan pestisida fipronil (regent) 50 ST yang juga dapat membantu mengendalikan hama keong mas.
    Benih Padi Bermutu
    Penggunaan benih bersertifikat dan benih dengan vigor tinggi sangat disarankan, karena :
    • Benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak
    • Benih yang baik akan menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam
    • Ketika ditanam pindah, bibit dari benih yang baik daat tumbuh lebih cepat dan tegar.
    • Benih yang baik akan memperoleh hasil yang tinggi
    Bibit Padi Muda
    • Penanaman bibit muda (umur 10-15 hari setelah sebar) memungkinkan bagi tanaman untuk tumbuh lebih baik dengan jumlah anakan cenderung lebih banyak.
    • Bibit muda memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan bibit tua
    • Perakaran bibit berumur < 15 hari lebih cepat beradaptasi dan lebih cepat pulih dari stress akibat dipindahkan dari persemaian ke lahan pertanaman.
    • Pada daerah endemis keong mas dianjurkan menggunakan bibit lebih tua.
    Benih Padi Bermutu Tinggi
    Gambar Padi Bermutu Tinggi
    bottom
    Asalamualaikum wr.wb
    bertemu kembali dengan saya penjual padi Pak Purwasumarto bertempat di Hargosari anda bisa memesan padi dengan
    email: renihartati@gmail.com
    facebook:Rhenny Fhebry Hartaty
    no telepon:087838104243
    Dijamin anda puas dengan padi pak Pur
    Harga padi Rp.15000 / kg